Komponen Sequence Control Mechanic (SCM) Bagian 2

Melanjutkan Komponen Sequence Control Mechanic (SCM) Bagian 1, berikut ini adalah kelanjutan komponen – komponen dari Sequence Control Mechanic (SCM) yang umum digunakan sebagai rangkaian kendali atau kontrol.

7. Relay

Relay adalah komponen listrik yang berupa kontak atau saklar elektrik yang dioperasikan menggunakan listrik. Relay juga biasa disebut sebagai komponen elektromekanikal yang berfungsi sebagai pemutus atau penghubung listrik. Ada dua tipe relay magnet yaitu relay type hinge, dimana titik kontaknya type C (change over contact) dan relay type plunger, dimana titik kontaknya type A/B (No/NC).

Relay
Relay

Sebuah relay memiliki bagian – bagian yang terdiri dari;

-  Armature               : merupakan tuas logam yang bisa naik dan turun

- Spring                    : pegasyang berfungsi sebagai penarik tuas

- Iron Core (Besi)   : besi yang dililit oleh kumparan coil, yang berfungsi untuk mengendalikan besi tersebut

- Electromagnetic    : kabel lilitan yang membelit logam ferromagnetik

Bagian-Bagian Relay
Bagian-Bagian Relay

Perinsip kerja relay adalah saat Coil mendapatkan supply energy listrik maka akan menimbulkan gaya elektromagnetik, gaya yang timbul ini akan menarik plat atau lengan kontak (armature) berpegas (bersifat berlawanan), sehingga menghubungkan 2 titik kontak.

Prinsip kerja Relay
Prinsip kerja Relay

Untuk alamat sumber (Source), normally open (NO), dan normally close (NC) pada Relay adalah sebagai berikut;

Source : 13 dan 14

NO      : 9 dan 5

              10 dan 6

              11 dan 7

              12 dan 8

NC      : 9 dan 1

              10 dan 2

              11 dan 3

              12 dan 4

Simbol dan Nomor pada Relay
Simbol dan Nomor pada Relay

Ada 2 jenis relay yang sering digunakan dalam peralatan kontrol listrik yaitu;

1. Relay jenis DC Sumber tegangan 12V, 24V

2. Relay jenis AC Sumber tegangan 110V, 220V

CATATAN: Relay diatas adalah type MY4N, dipasaran ada juga relay MY2N. Perbedaannya ada dijumlah dan penomoran Source serta Kontak No/Nc nya.

8. Timer

Timer merupakan sakelar yang bekerja berdasar elektromagnetis dan memerlukan waktu dalam menggerakkan titik kontaknya. Fungsi dari peralatan kontrol ini adalah sebagai pengatur waktu bagi peralatan yang dikendalikannya. Pada hakekatnya timer sama dengan magnetik kontaktor, hanya saja pada timer terdapat titik kontak delay yang kerjanya memerlukan waktu sesuai dengan settingan waktunya.

Timer Relay
Timer Relay

Prinsip kerja timer yaitu ada saat timer mendapat supply tegangan, maka timer akan mulai menghitung, ketika jumlah hitungan aktual sama dengan settingannya (jarum merah), maka kontak output timer akan bekerja, kontak timer berupa Normally Close (NC) dan Normally Open (NO).

Bagian - Bagian Timer
Bagian - Bagian Timer

Jenis tegangan input Timer:    

1.Tegangan AC 110V, 220V

2. Tegangan DC 24V

Sedangkan untuk mode timer memiliki 4 mode yaitu A, B2, E, dan J. Masing-masing mode memiliki fungsinya tersendiri. Untuk fungsinya dapat lihat dalam tabel di bawah ini;

Mode Timer  Relay
Mode Timer  Relay
Untuk alamat sumber (Source), normally open (NO), dan normally close (NC) pada Timer Relay adalah sebagai berikut;

Source : 2 dan 7

NO      : 1 dan 3

              8 dan 5

NC      : 1 dan 4

              8 dan 5

Simbol Timer NO NC
Simbol Timer NO NC

9. Kontaktor

Kontaktor (Magnetic Contactor) yaitu sebagai alat yang digerakan secara magnetis untuk menyambung dan memutus rangkaian daya listrik.

Kontaktor dan Soket Tambahan
Kontaktor dan Soket Tambahan

Kontaktor adalah switch magnetik yang serupa dengan reley magnet dan biasannya digunakan untuk rangkaian kontrol yang menggunakan tegangan dan arus yang cukup besar dibanding relay. Tegangan yang digunakan oleh magnet kontaktor adalah tegangan satu phasa (220V) dan tegangan 3 phasa (380 V).

Perbedaan antara kontaktor dengan relay adalah bagian kontak utama (main contact)  dan kontak tambahan (auxiliary contact).dan kontaktor biasa digunakan untuk kapasitas arus yang besar untuk men-switch rangkaian utama supaya berdiri sendiri.

Bagian-bagian Kontaktor
Bagian-bagian Kontaktor

Cara kerja kontaktor magnet sama seperti relay magnet type plunger dan hal ini untuk menggambarkan inti kontak gerak (mobile core) dengan gaya magnetisasi dan kontak diam/fixed core (rangsangan kumparan magnet kontaktor) bila arus input dialirkan ke dalam coil (arus dialirkan dengan adanya tegangan listrik). Selanjutnya kontak gerak bergerak bersama dengan inti gerak (mobile core) yang mengakibatkan kontak diam (fixed contact) menjadi ON. Bila arus yang mengalir ke coil di putus, gaya magnet akan hilang dan mengakibatkan inti gerak dan kontak gerak kembali ke posisi semula akibat pengaruh dorongan pegas dan akibatnya kontak diam (fixed contact) menjadi OFF kembali.

NO NC Kontaktor
NO NC Kontaktor


10. Thermal Overload Relay (TOR)

Thermal Overload Relay adalah alat pengaman rangkaian dari arus berlebih yang diakibatkan beban yang terlalu besar dengan cara memutuskan rangkaian ketika arus yang melewati TOR melebihi settingan yang ditetapkan sebelumnya.

Thermal Overload Relay (TOR)
Thermal Overload Relay (TOR)

Komponen utama Thermal Overload Relay atau TOR adalah Logam bimetal. Logam bimetal ini terdiri dari dua buah kepingan logam khusus yang akan melengkung ketika terjadi perubahan suhu baik dari internal maupun eksternal dari komponen TOR. 

Bimetal
Bimetal

Jika terjadi beban lebih maka arus menjadi besar dan menyebabkan penghantar logam panas. Maka panas pada penghantar ini akan melewati bimetal sehingga logam bimetal akan melengkung. Berikut ini pengaplikasian TOR pada rangkaian daya yang sering dijumpai untuk mengamankan motor 3 phase.

Thermal Overload Relay dan Simbol
Thermal Overload Relay dan Simbol


SUMBER: Berbagai sumber